Bayangan Sempurna yang Tak Pernah Nyata
Sejak awal kehidupan, tanpa kita sadari, kita telah diarahkan untuk menjadi sosok yang sempurna. Sejak kita bisa berjalan dan berbicara, dunia sudah sibuk membisikkan bentuk “ideal” yang harus kita capai. Mulai dari lingkup keluarga yang mendambakan anak penurut dan membanggakan, lingkungan sekolah yang hanya mengukur keberhasilan lewat angka dan prestasi, hingga masyarakat luas yang menilai seseorang dari penampilan luar, jabatan, popularitas dan status sosial. Semua memberi isyarat, baik secara langsung maupun diam-diam tentang bagaimana seharusnya kita tampil, bersikap dan berperilaku. Kita diberi standar tentang bagaimana menjadi anak yang baik, teman yang menyenangkan, murid yang pintar, pasangan yang ideal, bahkan manusia yang “sempurna” menurut ukuran orang lain. Tapi... benarkah ada manusia yang benar-benar bisa menjadi sempurna menurut semua mata yang memandang? Bukankah setiap mata membawa lensa yang berbeda dan setiap hati menyimpan selera yang tak pernah s...